Minggu, 26 September 2010

Kepal

Tuhan..ini adalah hidupku, hidupku yang indah dengan segala berlebihnya...
Mengatakan bahwa indahnya ada dalam ruang terbatas...
Terbatas akan sebuah celah, celah sebesar kepalan tangan...kepalan tangan yang jaraknya sangatlah jauh dari pandangan mata...

Tuhan menjanjikan pada kami akan hidup kami kelak yang bahagia...
Bahagia dengan jarak kepalan tangan itu...
Sikepalan tangan terus terkepal, saat kupangku kan tangan...memikirkan apa yang telah dan apa yang akan jadi...
Sikepalan pemberi jarak hidup tetap terkepal rapat tak hendak terbuka sedikitpun, entah apa yang membuatnya begitu kuat erat terkepal...
Tak tahan aku kini ku hantamkan kepalan tangan itu ke arah tembok besar yang berharap bisa kuhancurkan dengan sekuat tenaga...
Percuma! Percuma! Percuma.....habis tenaga kepalan pun terluka....

Jangan tanyakan mengapa dan ada apa, saya tidak akan memutar pita memori yang sudah banyak berlalu dan merekan masa - masa itu.
Kepalan tangan ini cukup menyimpannya dalam saku celanaku...
Ia tak ingin terbuka kepal saat orang lain bertanya dan berharap banyak tahu apa isi kepal tangan itu....

Kepalan tangan ini biar akan tetap memberi jaraknya, dan tak akan kubuka lagi untuk siapapun yang ingin mencoba membukanya...
Jarak ini hanya milik saya dan dia...
Dan kepal ini hanya rahasia kami....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar